Untuk ngencengin lari Suzuki Satria FU, tak harus pakai trik bore up. Dengan piston standar, bisa kok dibuat ngacir.
Apa kuncinya? “Naikin kompresi serta mainin timing pengapian,”. Rasio kompresi dibikin jadi 11,5:1 (standar 10,2:1). Caranya? “Papas bibir piston 1,5 mm,” lanjut Iwa, sapaan akrabnya. Lo bukannya malah jadi low compression tuh?
Apa kuncinya? “Naikin kompresi serta mainin timing pengapian,”. Rasio kompresi dibikin jadi 11,5:1 (standar 10,2:1). Caranya? “Papas bibir piston 1,5 mm,” lanjut Iwa, sapaan akrabnya. Lo bukannya malah jadi low compression tuh?
“Sebelumnya, stroke dinaikkan dulu pakai pen stroke 3 mm. Piston dipapas biar rata dan enggak nabrak head,” terangnya. Itu pun masih butuh tambahan paking aluminium setebal 1 mm serta paking kertas 2 buah. Kalau dihitung dengan kenaikan stroke total 6 mm (jadi 54,8 mm), isi silinder bengkak 165,36 cc.
Menurut Iwa stroke-up ditempuh biar torsi mesin naik, efeknya akselerasi makin cepat dan gigi 6 yang berkarakter overdrive bisa tetap terpakai. “Kalau masih standar ya gak jalan, cuma nurunin rpm,” ujarnya. Pantas nafas motor enggak ada habisnya!
Namun tak hanya itu, biar momen puntir makin kuat, as balancer kruk as sedikit kena papas pisau bubut, kanan-kiri sebanyak 2,5 mm. Kitiran mesin makin enteng setelah bandul di magnet yang juga sebagai dudukan gigi starter dilepas.
Memaksimalkan kinerja mesin, inlet dan exhaust kena bor tuner mekanik yang ngepos di Jl. Ciledug Raya No.7, Tangerang ini. Masing-masing dikikis 0,5 mm, sekaligus membuang bagian-bagian yang menghalangi laju bahan bakar. Termasuk yang ada di ruang bakar dekat klep.
Lalu guna mengejar akselerasi cepat sejak putaran bawah, celah klep in dibikin rapat. “In 0,10 dan ex 0,15 mm,” beber Iwa. Caranya pakai shim in berkode 176 dan ex 198.
Memaksimalkan kinerja mesin, inlet dan exhaust kena bor tuner mekanik yang ngepos di Jl. Ciledug Raya No.7, Tangerang ini. Masing-masing dikikis 0,5 mm, sekaligus membuang bagian-bagian yang menghalangi laju bahan bakar. Termasuk yang ada di ruang bakar dekat klep.
Lalu guna mengejar akselerasi cepat sejak putaran bawah, celah klep in dibikin rapat. “In 0,10 dan ex 0,15 mm,” beber Iwa. Caranya pakai shim in berkode 176 dan ex 198.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar